Minggu, 04 April 2010

ASUPAN MAKANAN UNTUK AUTISME

Sebagian besar gejala autisme bisa dikurangi dengan berpantangan terigu dan susu. Itu berarti sumber pangan asli Indonesia seperti beras, singkong, ubi, kentang, sagu dan jagung aman dikonsumsi penyandang autisme

Autisme menurut Dr. Melly Budiman,Sp.KJ merupakan gangguan perkembangan yang kompleks dan berat pada anak. Gejalanya bersifat individual dan tampak sebelum anak berusia 3 tahun. Secara garis besar gejala ini merupakan gangguan komunikasi, berinteraksi, dan gangguan perilaku.

“Anak bisa mengalami lambat bicara, omongannya sulit dipahami, tidak mau menatap mata, tak mau bermain dengan teman sebaya, tidak mau diatur, menyakiti diri sendiri, terpukau pada benad yang berputar dan banyak lagi,”ujar psikiater anak yang juga ketua Yayasan Autisme Indonesia.

Penyebab pasti autisme belum jelas diketahui. Ada pendapat, karena faktor genetik dan gangguan pertumbuhan sel otak selama dalam kandungan, serta kontaminasi logam berat menjadi sebab. Gangguan pertumbuhan sel otak pada janin bisa karena adanya virus, jamur atau zat beracun dalam makanan. Vaksin MMR (Mumps Measles Rubella) uga diperkirakan jadi penyebab. Dinyatakan vaksin ini menyebabkan kerusakan pada pencernaan dan otak. Beberapa gejala autisme juga ditemukan pada anak setelah imunisasi MMR.

Ahli Naturopati, Dr Amarullah H. Siregar, D1Hom, DNMed, MSc, PhD mengungkapkan disamping faktor genetik, autisme juga bisa disebabkan oleh trauma psikis atau fisik pada saat lahir., dan adanya intoleransi terhadap jenis protein dan gluten yang terdapat dalam gandung atau terigu, serta casein yang terkandung dalam susu. Selain pada gandum, gluten juga terdapat dalam havermut, bulger dan sejenisnya.

Anaka yang tidak diinginkan, lanjutnya bisa membawa trauma psikis disaat lahir. Sedangkan trauma fisik, misalnya pada bagian kepala, bisa terjadi selama proses kelahiran. Kondisi intoleransi terjadi karena kekurangan mineral pada sistem pembuluh saraf selama dalam kandungan.

Ada juga yang berpendapat bahwa autisme mempunyai gangguan metabolisme yaitu kekurangan enzim yang berkaitan dengan pencernaan gluten dan casein. Karena metabolisme tidak sempurna, maka proses pencernaan protein bukan menghasilkan asam amino, tapi malah menjadi zat racun semacam opioid yang jika masuk ke otak akan memicu agresivitas.

1 komentar:

  1. thanks bro infonya :)
    membantu sekali d pembuatan makalah saya

    BalasHapus